Arsip Medika

Senin, 18 Mei 2009

Penekan sistem syaraf pusat - Cannabinoid

Cannabinoid

Cannabis

Nama "jalanan": Puff, Weed, Pot, Dope, Gear, Grass. Resin, Ganja, Blow.

Ada dua bentuk cannabis: marijuana, yaitu daun dan bunga dari tumbuhan cannabis yang dikeringkan, dan hashish yaitu resin ekstraksi dari tumbuhan cannabis.

Cara kerja: Tentang cara kerja cannabis belum dimengerti mekanismenya secara jelas, akan tetapi yang pasti ia menimbulkan efek depresif, rangsangan, dan psikomimetik. Unsur aktif dari cannabis adalah D9-­tetrahydrocannabinol (THC), meskipun beberapa metabolit tertentu daripadanya juga aktif.

Cara pemberian: Cannabis biasanya dipakai sebagai rokok, walaupun dapat juga ia dimakan langsung.

Efek-efek: Ada beberapa efek dari cannabis:

  • Secara subyektif, pengguna merasa rileks dan agak euphoria.

  • Persepsi berubah, dengan seakan terjadi penajaman pengalaman inderawi.

  • Selera makan bertambah.

  • Aksi-aksi periferal seperti vasodilatasi dan bronkodilatasi, dan pengurangan tekanan di dalam bola mata.


Manfaat klinis: Di Inggris, cannabis belum diberi izin untuk pemakaian bebas. Di Amerika Serikat, cannabis sedang diteliti untuk dimanfaatkan sebagai peringan simptomatik atau paliatif pada kondisi-kondisi tertentu, misalnya untuk efek antiemetik THC, dan ia dimungkinkan berperan dalam pengobatan multiple sclerosis dan glaukoma.

Toleransi, ketergantungan, dan ketagihan: Toleransi terhadap cannabis terjadi pada taraf yang relatif rendah. Ia tidak berbahaya atau membuat kecanduan, tetapi hanya gejala efek ketagihan fisik dan fisiologis taraf sedang, misalnya gangguan tidur dan kecemasan/dysphoria ringan.

Efek-efek buruk: keracunan cannabis akut menyebabkan kebingungan dan halusinasi. Keracunan dalam jangka panjang menyebabkan halusinasi yang terus berulang, kehilangan ingatan, dan sindrom 'de-motivasi'.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut

ads

Free Website Hosting