Arsip Medika

Senin, 18 Mei 2009

Obat disalahgunakan - nikotin

Nikotin

Nikotin ditemui di dalam rokok, cerutu, pipa, dan tembakau kunyah. Ada banyak produk terapi yang ada di pasaran yang mengandung nikotin, sebagai bagian dari terapi penggantian nikotin, bagi mereka yang ingin sembuh dari kecanduan nikotin. Ini akan dibahas di akhir bab.

Cara kerja: Nikotin bekerja dengan memancing eksitasi reseptor asetilkolin nikotin (nicAChR) yang mengakibatkan pelepasan neurotransmitter dan penghilangan kepekaan nicAChR.

Cara pemberian: Nikotin biasanya dihirup, meskipun juga dapat dikunyah.

Efek-efek: Nikotin mempunyai sifat merangsang dan sekaligus relaksasi. Secara fisiologis, nikotin meningkatkan kewaspadaan, mengurangi iritasi, dan membuat rileks tonal otot rangka.

Efek-efek periferal akibat rangsangan ganglionik adalah tachycardia, kenaikan tekanan darah, dan penurunan motilitas gastrointestinal.

Manfaat klinis: Nikotin tidak mempunyai manfaat klinis sama sekali.

Toleransi, ketergantungan, dan ketagihan: Toleransi terhadap nikotin berlangsung cepat, pertama sebagai efek periferal namun sebentar kemudian sebagai efek sentral (pusat). Nikotin adalah sangat membuat kecanduan, yang menyebabkan ketergantungan fisik maupun psikologis.

Ketagihan tembakau sering menyebabkan sindrom kecanduan hebat, mudah iritasi, kecemasan, dan peningkatan selera makan selama kira-kira 2-3 pekan.

Efek-efek samping: keracunan nikotin secara akut mengakibatkan mual dan muntah. Di Inggris, keracunan dalam jangka waktu lama menyebabkan si perokok makin mudah meninggal dunia akibat suatu penyakit yang diderita (morbiditas), dibanding efek gabungan dari obat manapun. Ia rentan terhadap terhadap penyakit-penyakit:

  • Kardiovaskuler, termasuk atherosklerosis, hipertensi, dan penyakit jantung koroner.

  • Kanker paru-paru, empedu, dan mulut.

  • Penyakit-penyakit pernafasan seperti bronkitis, emphysema, dan asma.

  • Kelambatan pertumbuhan janin.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut

ads

Free Website Hosting