Penanganan gangguan afektif bipolar
Gangguan afektif bipolar (BPAD) diobati dengan gabungan antara stabilisator mood dan anti-depresan, dan seringkali bersifat anti-psikotik. Contoh-contoh stabilisator mood adalah lithium dan carbamazepine.
Lithium
Lithium diberikan dalam bentuk lithium karbonat, dan inilah stabilisator mood yang paling umum dijumpai di pasaran, dengan khasiat aktivitas antimanik dan antidepresan.
Cara kerja: sampai sekarang cara kerja lithium masih belum jelas diketahui. Namun ada dugaan bahwa ada suatu modulasi antara jalur pembawa pesan sekunder cAMP dan inositol triphosphate (IP3). Telah diketahui bahwa lithium menghambat jalur untuk penangkapan ulang inositol untuk sintesis ulang polyphosphoinositide. Ia bisa menunjukkan efeknya dengan mengurangi konsentrasi lipid yang adalah penting untuk penghantaran sinyal sekunder di dalam otak.
Indikasi: garam lithium adalah terutama dipakai untuk profilaxis dan penanganan BPAD, tetapi juga pada profilaxis dan perawatan mania akut, dan pada profilaxis depresi berulang atau kambuhan yang resisten.
Kontraindikasi: beberapa obat dapat berinteraksi, sehingga menyebabkan kenaikan kadar lithium plasma, sehingga harus dihindari. Obat-obatan tersebut adalah anti-psikotik, anti-inflamasi nonsteroidal (NSAID), diuretik, dan obat yang kardioaktif. Lithium dibuang atau diekskresi melalui ginjal, sehingga dokter harus mewaspadai pasien yang ada gangguan atau kerusakan renal.
Efek-efek samping: Lithium memiliki umur paruh plasma yang lama dan jendela terapi yang sempit; oleh karenanya, efek-efek samping adalah umum dan diperlukan pengawasan terhadap konsentrasi plasma. Efek-efek samping pertama adalah rasa haus, mual, diare, tremor, dan poliuria; efek-efek samping yang muncul belakangan adalah pertambahan berat badan, oedema, jerawat, diabetes insipidus nefrogenik, dan hipotiroidisme.
Apabila melampaui ambang toksisitas/overdosis (kadar serum > 2-3 mmol /L), muncul efek-efek seperti muntah, diare, tremor, ataxia, bingung, dan koma.
Catatan terapi: keputusan untuk memberikan lithium profilaktik membutuhkan saran dari spesialis, dan perlu pengawasan yang cermat sejak mulai dari awal perawatan.
Carbamazepine
Carbamazepine adalah sama efektifnya dengan lithium untuk profilaxis BPAD dan mania akut, terutama untuk BPAD yang berubah-ubah cepat.
Cara kerja: Carbamazepine adalah agonist GABA, dan mungkin inilah dasar dari sifat anti-maniknya. Akan tetapi belum dibuktikan jelas apakah efek yang sama dapat menstabilkan sodium neuronal, dan juga tentang efeknya pada kanal-kanal kalsium.
Efek-efek samping: mengantuk, diplopia, mual, ataxia, bintik gatal di kulit, dan sakit kepala; kelainan darah seperti agranulositosis dan leucopenia; dan ada interaksi obat dengan lithium, antipsikotik, TCA, dan MAOI. Banyak obat lain yang dapat dipengaruhi oleh efek carbamazepine ketika mempengaruhi enzim-enzim hepatik.
Diplopia, ataxia, clonus, tremor, dan efek sedatif adalah dikaitkan dengan sifat racun dari carbamazepine akut.
Catatan terapi: pada awal perawatan dengan carbamazepine, kadar plasma harus diawasi agar dosis pemeliharaan dapat terjaga.
Mania tidak pernah terjadi tanpa depresi, sehingga oleh karena itulah ia disebut gangguan afektif bipolar, sebab ia mempunyai dua muka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar